Rindu...sangat Rindu

Teringat masa lalu…..
Saat kita sekeluarga pergi berlibur ke pelabuhan ratu.
Ombak yang besar, angin yang bertiup kencang…menerpa rambut kita dan perjalanan yang jauuuuhhh sekali.
tapi hal itu tak sedikitpun menyurutkan kebahagiaan kita.
Aku masih ingat…Kita berangkat dari rumah pagi-pagi sekali..
Berbekal nasi dan lauk pauk yang sudah disediakan mama tercinta…….
Disana tawa kita mengiringi debur ombak yang berdesir indah…
Berlarian dipasir yang basah, menghempaskan badan kecil kita yang diseret ombak, berenang di pantai yang dangkal, menyusuri batu karang, mencari ikan-ikan yang bersembunyi di sela batu karang…dan berbelanja ikan dipasar ikan.
Saat itu kita tak memikirkan apapun, tak takut akan apapun
Bersama kita menikmati hari….tertawa dengan bebas, berlari sekencang-kencangnya, hingga lelah menyergap di penghujung sore
Dan kita pulang….
Dalam kelelahan kita tertidur dengan tersenyum.
Hari itu sungguh indah….!!!!!!!!!

Kakak-kakakku tercinta, ini curahan hati dari adikmu yang paling kecil….
Betapa aku rindu ingin mengulang saat-saat seperti itu…
Mungkin bila kita ulangi sekarang,aku akan kembali berlarian di pasir yang basah bersama 9 orang keponakanku yang lucu-lucu…
Akan kah tawa mereka sama seperti kita dulu….
Ketika satu per satu dari kalian membentuk keluarga baru, aku merasa sangat sedih dan kesepian……tetapi ketika satu per satu pula keponakanku hadir aku merasa sangat berbahagia, aku menyayangi mereka semua….yang telah memberi banyak kebahagiaan, memberi keceriaan dan menjadi inspirasi bagiku.
Dan kini ketika akupun telah menikah……,
Akupun semakin menyadari arti sebuah kerinduan akan kebersamaan kita..
Aku rindu saat kita berlibur bersama…
Aku rindu saat kita bercanda bersama…
Aku rindu saat kita makan sahur bersama…
Aku rindu saat kita berebut makanan ….
Aku rindu saat kita saling mengejek ….
Dan aku sangat rindu saat mama memarahi kita semua karena kenakalan kita..
Semua itulah masa-masa paling indah dalam hidupku….
kadang aku berpikir....
rasa rindu ku ini pasti amatlah dangkal dibandingkan dengan rasa rindu orangtua kita…
Dulu sebelum aku menikah, aku sering sekali mendengar tangisnya disela shalat tahajjudnya…tapi aku tak pernah mengerti kenapa ia menangis…
Entahlah….
Apakah ia menangis karena kerinduannya…sama seperti aku saat ini.
Tentu..tentu ibu kita lebih mencintai kita, tentu setiap saat pikirannya tak akan tenang memikirkan kita…., tentu ia tak akan merasakan enak makan bila mendengar ada anaknya yang sakit, tentu ia tak akan bisa tidur bila mendengar kita dalam kesulitan.
Begitulah ibu ku, ibu kita……
Betapa aku menyesal tak pernah memberikan kebahagiaan yang utuh padanya
Betapa aku menyesal tak pernah melepas rasa lelahnya..
Betapa aku menyesal…, kini aku tak selalu bisa ada disampingnya disaat ia sakit dan membutuhkan kehadiran anaknya…
betapa aku menyesal belum bisa memberinya kecukupan seperti ia telah mencukupkanku..
Betapa aku menyesali waktu-waktu bersamanya yang tak ku isi untuk membahagiakannya…
Betapa aku menyesali kesia-siaanku….
betapa aku menyesal bila aku telah membuatnya merasa sedih dan menangis....
Kakak-kakakku tercinta,
Apakah sama yang kita rasakan?

dengan kerinduan yang sangat, kutulis surat ini
dari adik bungsumu....

1 komentar:

Muhibudi mengatakan...

huahaaaaa..kapan ya kita bisa kumpul lagi kyk dulu.tapi harus sewa bis, biar keluarga besar kita bisa muat.

Posting Komentar