SuRaTkU UntUkMu....WaHai aNaKku..

wahai anakku,,,, Dari tangan seorang ibu yang merana,,, yang ditulisnya dengan rasa malu,,, dalam kegelisahan dan lamanya penantian... Lama dipegangnya pena ini, hingga berlinang air matanya...
wahai anakku,,,
Telah senja kini usia Ibu dan aku melihat dirimu telah beranjak dewasa,,, Telah sempurna akal dan telah matang pikiranmu,,,
wahai anakku,,,
Diantara hak Ibu, sudi kiranya engkau membaca suratku ini,,, Namun bila engkau enggan, wahai anakku,,, Robeklah suratku ini sebagaimana engkau merobak-robek hati Ibumu ini....!!!

wahai anakku,,,
25 tahun yang silam kebahagiaan paling besar kurasakan dalam hidupku,,,!!! Tatkala Dokter mengabarkan kehamilanku,,, Dan setiap Ibu, wahai anakku, Sungguh telah mengetahui makna kalimat ini dengan baik...
Sungguh itu merupakan kebahagiaan dan kegembiraan,,, Dan mulainya awal kepayahan dan perubahan dalam tubuhku,,, Setelah berita kegembiraan ini,,, Ibu mengandungmu selama 9 bulan dengan penuh kebahagiaan,,, Aku bangkit, tidur dan makan dengan penuh kesulitan. Dan akupun bernafas dengan kepayahan...
Namun semua kesulitan dari kepayahan ini tidak mengurangi sedikitpun rasa cintaku padamu dan sayangku kepadamu,,, Bahkan cinta kasihku semakin bertambah padamu,,, Dengan berjalannya waktu kian bertambah besar rasa rinduku menanti kehadiranmu,,,
Aku mengandungmu, anakku,,, Dengan penuh kepayahan,,, Dan rasa sakit yang tiada terkira,,,!!! Betapa gembiranya diriku tatkala kurasakan pergerakanmu,,, Dan bertambah pula kebahagiaanku tatkala kurasakan bertambah berat tubuhmu yang tentunya membuat berat bagi diriku,,, Sungguh inilah kepayahan yang panjang kurasakan,,,!!!
Datang malam-malam di mana aku tak dapat tertidur,,, Dan kedua matakupun tak kuasa tuk kupejamkan,,,!!!
wahai anakku,,,
Kurasakan rasa sakit, kegelisahan, dan rasa takut yang mencekam yang tak bisa kuungkapkandengan pena ini,,, Dan kukatakan dengan ungkapan lisan,,,
Hingga aku melihat dengan kedua mataku seakan-akan kematian akan menjemput diriku sampai akhirnya,, kamu terlahir ke dunia. Air mata kepedihanku terpancar bersama dengan jerit tangismu,,, Hilanglah semua rasa sakit dan kepedihan,,,
wahai anakku,,,
Telah berlalu malam-malam di mana aku meninabobokkan dirimu di dadaku,,, Dan aku mandikan dirimu dengan kedua tanganku,,, Kujadikan pangkuanku sebagai ranjang ranjang bagimu,,, Dan susuanku sebagai makanan untukmu,,,
Aku terjaga sepanjang malam agar kau dapat tertidur pulas,,, Dan aku berlelah diri di siang hari untuk kebahagiaan dirimu,,, Kebahagiaanku, tatkala kamu meminta sesuatu pada Ibu dan segera kupenuhi pintamu,,, Itulah puncak tertinggi kebahagiaanku,,,!!!
Telah lewat malam-malam dan telah berlalu hari demi hari. Demikian kulakukan semua itu untuk kebahagiaanmu,,, Melayanimu sepenuhnya dan tidak melalaikanmu,,, Menyusuimu tiada henti-hentinya dan merawatmu tanpa ada rasa kebosanan hingga bertambah besar tubuhmu...
Tibalah masa keremajaaanmu, dan tanda-tanda kedewasaanmupun telah tampak pada dirimu,,, Hingga Ibu mencarikanmu seorang wanita yang kamu inginkan untuk kau nikahi,,, Dan tibalah waktu pernikahanmu yang membuat sedih hatiku. Berlinang air mataku karena kebahagiaan dengan lembaran hidup barumu,,, Bercampur duka yang dalam karena akan berpisah denganmu...
Kemudian tibalah masa-masa yang amat berat bagi diriku,,, Dimana kurasakan dirimu kini bukanlah buah hatiku yang dahulu kukenal. Sungguh engkau telah mengingkari diriku, melupakan hak-hakku...
Hari terus berlalu dan tidak pernah lagi kulihat dirimu,,, tidak pernah kudengar lembut suaramu,,, Apakah kamu lupa kpd seorang wanita yang telah melahirkan dan memeliharamu dengan penuh rasa cinta....!!!
wahai anakku,,,
Aku tak menuntut apa-apa darimu,,, Jadikanlah diriku layaknya sahabat yang kamu miliki,,, Jadikanlah diriku wahai buah hatiku, salah satu tempat persinggahanmu yang senantiasa kamu kunjungi setiap bulan walau hanya sesaat...
wahai anakku,,,
gemetar seluruh tubuhku, lemah lunglai badanku karena sakit yang aku derita,,, Berbagai penyakit silih berganti mampir padaku. Aku tidak mampu berdiri melainkan dengan kesulitan dan aku tidak mampu untuk duduk melainkan dengan kepayahan dan senantiasa hati ini dipenuhi dengan rasa rindu akan cinta dan sayangmu...
Apabila suatu saat ada orang yang memuliakan dirimu, niscaya kamu akan memujinya karena perlakuannya terhadap dirimu dan kebaikan sifatnya pada dirimu,,, Dan Ibumu ini wahai anakku,,, Ibu banyak berbuat kebaikan pada dirimu dan berlaku ma'ruf padamu hingga tidak dapat dibalas dengan apapun jua,,,!!!
Ibu telah merawatmu, melayani semua kebutuhanmu bertahun-tahun lamanya. Manakah balasanmu,,,??? Apakah setelah semua ini,,, Hatimu menjadi keras??? Dan berlalunya waktu kian membuat dirimu jauh dariku...!!!
wahai anakku,,,
Acapkali aku mengetahui kamu bahagia dalam hidupmu,,, Bertambah pula kebahagiaan dan kegembiraanku,,, Namun betapa herannya Ibu pada dirimu, anakku,,, yang telah kubesarkan dengan belaian kedua tanganku...!!!
Dosa apakah yang telah kuperbuat hingga aku menjadi musuh bagimu??? Engkau tidak mau menjengukku,,, beratkah langkah kakimu untuk mengunjungiku,,,??? Apakah aku melakukan suatu kesalahan pada dirimu??? Ataukah aku telah melakukan kelalaian dalam melayanimu??? Jadikanlah diriku layaknya pelayan-pelayanmu yang engkau berikan upah pada diri mereka...!!!
Berikanlah aku sedikit saja dari rasa belas kasih dan sayangmu. Berbuat baiklah pada diriku wahai anakku,,, Kerana sesunguhnya llah akan memberikan balasan {kebaikan} orang yang berbuat baik...!!!
wahai anakku,,,
Tidak ada yang kuinginkan di sunia ini selain melihat wjahmu,,, Tidak ada yang kuinginkan selain itu,,, Biarkanlah aku menatap wajahmu,,, meredakan amarahmu...
wahai anakku,,,
Bergetar keras degup jantungku,,, Berlinang deras air mataku,,, Melihat dirimu hidup bahagia tercukupi... Senantiasa manusia memperbincangkan akan kebaikan, kedermawanan dan kemuliaanmu...
wahai anakku,,, Apakah kiranya hatimu masih memiliki seberkas rasa belas kasih pada seorang wanita yang renta dan lemah ini??? Yang hatinya diliputi dengan kerinduan dan diselimuti dengan kesedihan,,, Kamu telah membuat duka hatinya,,, Membuat air matanya berlinang,,, Hancur hatinya dan terputusnya hubungan...
Aku tidak akan mengadukan kepedihan ini,,, Dan belum terhapus kedukaan ini,,, Karena bila naik menambus awan-awan dan mengetuki pintu-pintu langit niscaya bala akan datang padamu,,, Berbagai keburukan menghampirimu dan musibah besar akn menimpamu,,,
TIDAK.....!!!
Tidak akan mungkin aku lakukan hal tersebut, wahai anakku,,,, Kamu akan senantisa menjadi buah hatiku,,, Penyejuk pandanganku dan kebahagiaan duniaku...
Sadarlah anakku,,, Rambut putihmu mulai tampak,,, Telah berlalu waktu dan masa yang panjang menjadikan dirimu mulai menua... Anakku,,, Bukankah balasan itu sesuai dengan perbuatan???
Niscaya kamu akan menulis surat ini kepada anakmu dengan linangan air mata sebagaimana aku menulis surat ini untukmu...
wahai anakku,,,
Takutlah kepada Allah,,, Hentikanlah tangisnya,,, Hapuslah kedukaannya,,, Setelah itu jika kau inginkan sobeklah suratnya,,,
Dan ketahuilah wahai anakku,,,
"Barangsiapa mengamalkan kebaikan maka kebaikan itu untuknya dan barangsiapa yang berbuat keburukan maka keburukan itu akan kembali padanya"
.................................................................
Kajian : Ust. Armen Halim Naro . Lc

1 komentar:

Muhie mengatakan...

huhuhu..nice post.jadi teringat emah lel.trus kita jarang pulang lg,ah mudah2an aja emah ngerti ya.ntar dej insya allah kita ngumpul semuanya ya.mudah2an aja emah dan apa selalu diberi kesehatan..amiin.

Posting Komentar